I.
PENDAHULUAN
A.
PENTINGNYA MANAJEMEN
Manajemen
hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik
akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan
manajemen daya guna dan hasil guna unsur2 manajemen akan dapat ditingkatkan.
Adapaun
unsur2 manajemen itu terdiri dari : man, maney, method, machines, dan
market, disingkat 6 M. manajemen
berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, timbul pertanyaan
tentang apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang
mengatur dan bagaimana mengaturnya.
1.
Yang diatur adalah semua unsure manajemen yakni 6 M
2.
Tujuannya diatur adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan
berhasil guna dalam mewujudkan tujuan
3.
Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal,
terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan
organisasi
4.
Yang mengatur adalah pimpinan
dengan kepemimpinannya yaitu pimpinan puncak, manajer madya, dan supervise
5.
Mengaturnya adalah dengan
melakukan kegiatan urutan2 fungsi manajemen tersebut
1.
Definisi manajemen
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.
Dasar-dasar manajemen
Dasar2
manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Adanya
kerjasama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal
b.
Adanya
tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai
c.
Adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur
d.
Adanya
hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik
e.
Adanya
sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
3.
Bidang dan pendekatan manajemen
Bidang-bidang manajemen
|
Berbagai pendekatan manajemen
|
1.
Manajemen
sumber daya manusia
2.
Manajemen
pembelanjaan
3.
Manajemen
produksi
4.
Manajemen
biaya
5.
Manajemen
pemasaran
6.
Manajemen
perkantoran
7.
Manajemen
resiko
8.
Manajemen
berdasarkan sasaran
9.
Manajemen
mutu (TQC & QCQ)
|
Empirical
case approach
Interpersonal
behaviuor approach
Group
behavior approach
Cooperative
social approach
Socio
technological system approach
Decision
theory approach
Communication
center approach
Mathematical
approach
Operational
approach
|
4.
System dan tipe2 manajemen
System-sistem manajemen
|
Tipe-tipe manajemen
|
1.
Manajemen
bapak
2.
Manajemen
tertutup
3.
Manajemen
terbuka (partisipasi)
4.
Manajemen
demokrasi
|
Patrimonial
management
Political
management
Professional management
|
5.
Fungsi-fungsi
manajemen
G.R. TERRY
|
JOHN F. MEE
|
LOUIS A. ALLEN
|
MC. NAMARA
|
1.
Planning
2.
Organizing
3.
Actuating
4.
Controlling
|
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
|
Leading
Planning
Organizing
Controlling
|
Planning
Programming
Budgeting
System
|
HENRY FAYOL
|
HAROLD KOONTZ CYRIL O’DONNEL
|
Drs. P. SIAGIAN
|
Prof. Drs OEY LIANG LEE
|
1.
Planning
2.
Organizing
3.
Commanding
4.
Coordinating
5.
Controlling
|
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling
|
Planning
Organizing
Motivating
Controlling
Evaluation
|
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengkoordinasian
Pengontrolan
|
M.H. NEWMAN
|
LUTHER GULLICK
|
LYNDALL F.URWICK
|
JOHN D. MILLET
|
1.
Planning
2.
Organizing
3.
Assembling
resources
4.
Directing
5.
Controlling
|
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
|
Forecasting
Planning
Organizing
Commanding
Coordinating
Controlling
|
Directing
Facilitating
|
B.
Wewenang (authority)
Wewenang
merupakan alat atau dasar hukum untuk bertindak, sedangkan delegasi wewenang
merupakan kunci dinamika organisasi. Wewenang adalah kekuasaan resmi yang
dimilki seseorang untuk bertindak dan memerintah orang lain. Tanpa ada wewenang
terhadap suatu pekerjaan, janganlah mengerjakan pekerjaan tersebut karena tidak
mempunyai dasar hukum untuk melakukannya.
Sentralisasi
wewenang adalah bila sebagian besar kekuasaan masih tetap dipegang oleh
pimpinan. Sentralisasi wewenang mengakibatkan pimpinan sibuk bekerja sedangkan
bawahan bekerja santai saja.
Desentralisasi
wewenang adalah apabila sebagian kecil kekuasaan dipegang oleh pimpinan
sedangkan sebagian besar kekuasaannya didelegasikan kepada bawahan. Dengan
desentralisasi wewenang, pimpinannya mempunyai banyak waktu untuk merencanakan,
mengarahkan dan mengawasi bawahannya. Pimpinan yang cakap selalu bersikap
desntralisasi wewenang karena sifat delegasi wewenang adalah du
characteristic.
du
characteristic adalah
pihak bawahan menerima wewenang dari atasan tetapi pada saat yang sama atasan
yang bersangkutan tetap memilki wewenang tersebut. Pimpinan (delegator) tidak
hilang haknya terhadap wewenang yang telah didelegasikan kepada bawahan
(deleget) bahkan sewaktu-waktu dapat menarik kembali wewenang itu
SUMBER
DAN JENIS-JENIS WEWENANG
Sumber-sumber wewenang (authority)
|
Jenis-jenis wewenang (authority)
|
1.
Formal
authority theory
2.
Acceptance
authority theory
3.
Authority
of the situation
4.
Position
authority
5.
Technical
authority
6.
Juridical
authority
|
Line
authority (wewenang lini)
Staff
authority (wewenang staff)
Functional
authority (wewenang fungsional)
Personality
authority (wewenang kewibawaan)
|
C.
Organisasi
Organisasi
adalah suatu system perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1.
Struktur dan Bagan Organisasi
Struktur organisasi
|
Bagan organisasi
|
1.
Organisasi
lini
2.
Organisasi
lini dan staff
3.
Organisasi
fungsional
4.
Organisasi
lini, staff dan funsional
5.
Organisasi
komite
|
Berbentuk segitiga vertical / horizontal
Berbentuk kerucut vertical / horizontal
Berbentuk setengah lingkaran / lingkaran
Berbentuk oval / lonjong telur
|
Struktur dan bagan
organisasi memberikan manfaat dan informasi penting ttg hal2 berikut :
1.
Penbagian
kerja artinya setiap kotak akan mewakili tanggungjawab seseorang atau sub unit untuk bagian tertentu dari
beban kerja organisasi
2.
Informasi
atasan dan bawahan artinya bagan organisasi akan menunjukkan garis komando atau
siapa atasan dan siapa bawahan
3.
Jenis
pekerjaan yang dilaksanakan artinya uraian kotak2 menunjukkan tugas2 kerja
organisasi atau bidang2 tanggung yang berbeda
4.
Pengelompokan
bagian2 kerja artinya keseluruhan bagan menunjukkan dasar pembagian dasar
aktifitas organisasi (atas dasar wilayah, produksi, enterprise function dll)
5.
Tingkat
manajer artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan secara
perseorangan tetapi juga hirarki manajemen secara keseluruhan
6.
Pimpinan
organisasi artinya bagan organisasi menunjukkan system kepemimpinan oragnisasi,
apa pimpinan tunggal (segitiga) ataub pimpinan kolektif (kerucut)
2.
Tujuan organisasi
Organisasi
jika dilihat dari sudut tujuannya dikenal organisasi perusahaan (business
organization) dan organisasi social (public organization)
Organisasi
perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba dan prinsip kegiatannya ekonomi
rasional. Organisasi social bertujuan memberikan pelayanan, sedang prinsip
kegiatannya ialah pengabdian social misalnya organisasi Republik Indonesia.
3.
Hubungan dalam organisasi
Graicunas
is theory of relationshif in organization.
Macam-macam hubungan
|
Jumlah hubungan
|
Direct
single relationship
|
R=N
(span of management)
|
Direct
group relationship
|
R=
( 2n )
(n - ) 1
(
2 )
|
Cross
relationship
|
R
= n (n-1)
|
II. MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
A.
Pentingnya SDM
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfataan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
Unsure
men (manusia) ini berkembang
menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia
atau disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari manpower management. Manajemen
yang mengatur sumber manusia ini ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian
atau manajemen personalia (personal management).
Persamaan
MSDM dengan manajemen personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur
unsure manusia dalam suatu organisasi agar mendukung terwujudnya tujuan.
Perbedaan
MSDM dengan manajemen personalia sbb :
1.
MSDM
dikaji secara makro sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro
2.
MSDM
menganggap bahwa karyawan adlah kekayaan (asset) utama organisasi jadi harus
dipelihara dengan baik. Manajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah
factor produksi jadi harus dimanfaatkan secara produktif
3.
MSDM
pendekatannya secara modern sedangkan manajemen personalia pendekatannya secara
klasik
B.
Definisi MSDM
Drs.
Malayu S.P hasibuan
MSDM
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat
Fungsi2
MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan
pemberhentian.
Tujuannya
adalah agar perusahaan mandapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari
persentase tingkat bunga bank
Dale
Yoder
Manajemen
personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam
pekerjaan atau hubungan kerja mereka
Adrew
F. Sikula
Administrasi
kepegawaian adalah penempatan orang2 kedalam suatu perusahaan
John
B. Miner dan Mary Green Miner
Manajemen
personalia adalah suatu proses pengembangan, menerapkan dan menilai kebijakan2,
prosedur2, metode2, dan program2 yang berhubungan dengan individu karyawan
dalam organisasi
Michel
J. Jucius
Manajemen
personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa
sehingga
1.
Tujuan
untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif
2.
Tujuan
semua pegawai dilayani sampai tingkat yang optimal
3.
Tujuan
masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik
Kesimpulan
1.
Focus
kajian MSDM adlah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan
fungsi2nya agar efektif dan efisien dlam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan
dan perusahaan
2.
Karyawan
adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dlam setiap aktifitas
perusahaan
C.
Komponen MSDM
1.
Pengusaha, adalah setiap orang yang menginvestasikan
modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menetu
tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut
2.
Karyawan, adalah kekayaan utama suatau perusahaan
karena tanpa keikutsertaan mereka aktifitas perusahaan tidak akan terjadi.
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi
yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Posisi karyawan dalam suatu
perusahaan dibedakan atas
a.
Karyawan
operasional, setiap orang yang secara langsung harus mengerjakan akan sendiri
pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan
b.
Karyawan
manajerial, setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan
sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Karyawan manjerial
dibedakan atas
-
Manajer
lini, seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authority) berhak dan
bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan
-
Manajer
staff, pimpinan yang mempunyai wewenang staff yang hanya berhak memberikan sran
dan pelayanan untuk memperlancar penyelesaian tugas2 manajer lini
3.
Pimpinan atau manajer
Pimpinan
adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk
mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pimpinan
mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan
perintahnya. Asas2 kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak
konsisten dan berperilaku adil dan jujur
Pendapat
yang membedakan manajer lini dan manajer personalia
a.
E.L. Trist, manajer lini dalam meimpin perusahaan dengan
pendekatan social systemdan technical system atau pendekatan system sosioteknik
agar interaksi atasan dan bawahan harmonis dalam mewujudkan hasil yang optimal
b.
ChesteV. Barnard,
manajer personalia penedekatannya hanya dengan system kerja sama social
atau cooperative social system approach, sebab dalam pelaksanaannya tugas2nya
tidak menyangkut metode kerja, mesin2
dan equipment karena dia tidak merealisasi tujuan perusahaan secara langsung
Menurut John Frech
dan Bertram Raven factor yang dapat mendukung manajer dalam memimpin
bawahannya antara lain sbb:
1.
Otoritas2
manajer untuk coercive power, reward power, legitimate power, expert power, dan
reference power.
2.
Para
karyawan masih mempunyai kebutuhan yang sama yaitu kebutuhan makan, hidup
berkelompok, kebutuhan social, kebutuhan kerja sama dan kebutuhan untuk
memperoleh kepuasan kerja
3.
Orang2
yang mau bekerjasama dan hidup berkelompok karena adanya keterbatasan / limit
factors yaitu keterbatasn fisik dan mental
4.
Orang2
yang mau bekerja sama karena keinginan untuk mempertahankan hidup, berkuasa,
mendapat pujian dan pengakuan
D.
Peranan MSDM
MSDM
mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah sbb:
1.
Menetapkan
jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job ob
requirement dan job evaluation
2.
Menetapkan
penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in
the right place and the right man in the right job
3.
Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian
4.
Meramalkan
penawaran dan permintaan SDM pada masa yang akan dating
5.
Memperkirakan
keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya
6.
Memonitor
dengan cermat UU, perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan2
sejenis
7.
Memonitor
kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh
8.
Melaksanakan
pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan
9.
Mengatur
mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal
10.
Mengatur
pension, pemberhentian dan pesangonnya
E.
Perkembangan MSDM
Perkembangan
MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan
tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Para ahli pada
abad ke-20 mengembangkan MSDM menjadi sebuah bidang studi yang khusus
mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi.
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah2 ekonomis, politis dan social.
Masalah
ekonomi meliputi:
1.
Semakin
terbatasnya faktor2 produksi menuntut agar SDM dapat bekerja lebih efektif dan
efisien
2.
Semakin
disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat
3.
Karyawan
akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan
diperoleh dari pekerjaannya
4.
Terjadinya
persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara
perusahaan
5.
Para
karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan
Masalah politik
meliputi:
1.
HAM
semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi
2.
Organisasi
buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik
terhadap SDM
3.
Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan
semakin banyak
4.
Adanya
persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja
5.
Emansipasi
wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan
Masalah social
meliputi:
1.
Timbulnya
pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi
2.
Berkurangnya
kebahagiaan terhadap hasil pekerjaan akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang
mendetail
3.
Semakin
banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan
perundang-undangan
4.
Kebutuhan
manusia yang semakin beraneka ragam, material dan non material yang harus
dipenuhi oleh perusahaan
F.
Metode pendekatan MSDM
1.
Pendekatan mekanis
Mekanis
(otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin
untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini didasarkan kepada pertimbangan
ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih
baik
Manajer
tidak dapat seenaknya saja memberhentikan karyawan dan menggantinya dengan
karyawan baru sebab pemberhentian (PHK) telah diatur dalam UU perburuhan.
Misalnya, Peraturan Menaker No. 04/1986 yang mengatur tata cara PHK dan
penetapan uang pesangon jasa dan ganti kerugian, PHK adalah legal menurut UU
No. 22/1957
Pendekatan
mekanis akan mengakibatkan timbulnya masalah2 berikut:
1.
Pengangguran
teknologis, mekanisasi berarti bahwa pekerjaan yang dilaksankan dengan metode
padat karya (labor intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive).
Penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerjaan yang
kehilangan pekerjaannya sebab tenaga satu mesin dapat mengganti pekerjaan dari
banyak orang
2.
Keamanan
ekonomis, keamanan ekonomis dimaksudkan ketika sesorang karyawan takut di-PHK sehingga dia kehilangan
pekerjaan yang mengakibatkan kehilangan pendapatannya. Ketidakpastian pekerjaan
karena mekanisasi apalagi usia dan tanggunannya yang semakin berat maka
perasaan semakin tidak aman dalam arti ekonomi
3.
Organisasi
buruh, pengangguran teknologi, kemanan ekonomis dan politis mendorong
terbentuknya organisasi buruh atau sertikat2 buruh. Organisasi buruh mulanya
terbentuk dalam setia perusahaan tetapi kemudian berkembanglah organisasi buruh
nasional dan internasional.
Reaksi
manajer atau majikan untuk menghadapi organisasi buruh adalah:
a.
Menolak
mempekerjakan mereka yang menjadi anggota serikat organisasi buruh
b.
Membuat
daftar hitam (black list) mengenai orang2 yang telah masuk organisasi buruh dan
daftar ini diedarkan kepada perusahaan2 lain
c.
Memasukkan
unsure politik sebagai alas an penolakan pembentukan organisasi buruh di perusahaan
4.
Kebanggaan
dalam pekerjaan, dalam pembagian kerja
yang berdasarkan spesialisasi mendetail maka setiap buruh hanya mengerjakan
semacam pekerjaan saja. Hal ini akan meningkatkan keterampilannya, tetapi di
sisi lain pekerjaan menjadi membosankan dan kebanggaan terhadap pekerjaan
semakin rendah sebab hasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.
Untuk
mengatasi akibat yang timbul para manajer harus melakukan pendekatan:
a.
Pendekatan
paternalis, ada pendekatan paternalis manajer untuk pengarahan bawahannya
bertindak seperti bapak terhadap anak2nya.pendekatan ini mengakibatkan karyawan
menjadi manja dan malas sehingga produktifitas kerjanya turun. Akhirnya laba
berkurang bahkan perusahaan bisa rugi dan kelangsungan hidupnya terancam. Hal
ini mendorong timbulnya pendekatan system social
b.
Pendekatan
system social, pendekatan system social ini memandang bahwa organisasi /
perusahaan adalah system yang kompleks beroperasi dalam lingkungan yang
kompleks yang bisa disebut sebagai system yang ada di luar. System adalah suatu
proses yang terdiri dari berbagai unsure atau komponen yang satu sama lain
berkaitan secara structural dan fungsional, saling menunjang dang mengisi
sesuai dengan peran dan kedudukan masing2 namun keseluruhannya secara mutlak
didukung oleh setiap komponen betapapun kecil nilainya.
Pendekatan
system social ini hendaknya menekankan kepada kesadaran atas tugas dan tanggung
jawab setiap individu maupun kelompok agar kepuasan kerja karyawan dan tujuan
perusahaan mencapai hasil yang optimal. Pendekatan ini dapat berkembang dengan
baik. Interaksi vertical dan horiziontal yang mulus, partisipasi dan loyalitas
karyawan yang tinggi hanya akan tercapai jika komunikasi formal dan informal
sering dilakukan dalam organisasi
Komunikasi
yang diterapkan hendaknya komunikasi dua arah (two way traffic) dan umpan balik
(feed back) yang positif. Dengan komunikasi dua arah maka akan terbina saling
pengertian yang akhirnya terbentuk suatu hubungan social yang baik dan
menguntungkan
G.
Fungsi MSDM
1.
Perencanaan (human resources planning), adalah merencanakan
tenaga kerja efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan
2.
Pengorganisasian, adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja hubungan kerja, delegasi wewenang
integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart)
3.
Pengarahan (directing), adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efktif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dalam masyarakat.
4.
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan
mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan2 peruasahaan dana bekerja
sesuai dengan rencana
5.
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan
6.
Pengembangan (depelopment) adalah proses
peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan
7.
Kompensasi (compensation), adalah pemberian
balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang
kepada karyawan sebagi imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan
8.
Pengintegrasian (integration), kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan perusahaan agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling
menguntungkan
9.
Pemeliharaan (maintenance), adalah kegiatan
untuk memelihara atau meningkatakan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension
10.
Kedisiplinan, merupakan keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan2 peruasahaan dan norma2 sosial
11.
Pemberhentian
(separation), adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan
III. PENGADAAN TENAGA KERJA
1.
PENDAHULUAN
Pengadaan
merupakan suatu proses yang terdiri atas analisis pekerjaan, perencanaan tenaga
kerja, penarikan dan seleksi untuk memperoleh kerja dalam jumlah dan kualitas
yang tepat bagi organisasi
2.
Arti pentingnya analisis pekerjaan (job analysis)
1.
Analisis
pekerjaan terdiri dari 2 kata yaitu pekerjaan dan analisis.
Sebuah pekerjaan terdiri atas sejumlah tugas yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Analisis pekerjaan merupakan sebuah proses
penyelidikan yang sistematis untuk memperoleh informasi mengenai pekerjaan
(job) dan pekerjaan (job-holder). Sebelum menganalisis para analisis harus
mengenal dengan baik kondisi lingkungan dan internal organisasi tujuannya,
desain strateginya, input (orang, material dan prosedur) dan outputnya (barang
dan jasa)
2.
Analisis
pekerjaan dapat menghasilkan informasi yang menyeluruh tenteng tugas2 yang
dilaksanakan oleh seorang pekerja berikut pekerjaan2 yang ada dalam sebuah
organisasi dan persyaratan yang diperlukan agar dapat mengerjakan pekerjaan
tersebut
3.
Spesifikasi
pekerjaan (job specification)
Informasi
yang terdapat dalam spesifikasi pekerjaan
a.
Persyaratan2
kualifikasi umum seperti pengalaman dan pelatihan
b.
Persyaratan2
pendidikan termasuk pendidikan menengah, universitas atau kejuruan
c.
Pengetahuan,
keahlian2 dan kemampuan
Spesifikasi pekerjaan
secara khusus dipersiapkan oleh para ahli atasan langsung, pemegang jabatan dan
analisis pekerjaan yang bertujuan untuk menentukan karakteristik personalia:
a.
Latar
belakang pendidikan
b.
Pengalaman
c.
Pelatihan
kejuruan
Langkah2 untuk
menganalisis pekerjaan sbb:
a.
Identifikasi
pekerjaan2 yang dianalisis
b.
Menyusun
kuesioner untuk menganalisis pekerjaan
c.
Mengumpulkan
informasi analisis pekerjaan
4.
Kinerja
karyawan/ job performance
Dengan
cara ini data yang diperoleh dari pemegang pekerjaan secara langsung
a.
Observasi, merupakan slah satu teknik analisis
pekerjaan dimana data dikumpulkan dengan pengambilan terhadap pekerjaan dan
para karyawan
b.
Wawancara, bisa dilakukan secara individu dan kelompok
c.
Kuesioner, dengan cara ini karyawan diminta untuk
mengisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Pertanyaan khas meliputi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar